(+62) 31 - 353 - 3836
kantor.gkisulung@gmail.com

Sejarah GKI Sulung

GKI Sulung yang berlokasi di Jl. Sulung Sekolahan 2-2A Surabaya adalah salah satu jemaat Gereja Kristen Indonesia yang tergabung dalam sinode Gereja Kristen Indonesia. Latar belakang secara historis, GKI Sulung berasal dari gereja Tiong Hoa Kie Tok Kauw Hwee (THKTKH) Djoharlaan 4 Surabaya. Sejak 1953 sudah ada jemaat gereja Tiong Hoa Kie Tok Kauw Hwee (THKTKH) dan pada tanggal 06 Januari 1954 dilaksanakan Penahbisan Pendeta atas diri Oei Liang Bie. Pada bulan Nopember 1958 nama THKTKH diubah menjadi Gereja Kristen Indonesia Jatim Kota Besar Surabaya. Di kemudian hari nama ‘Kota Besar’ dihilangkan. Pada tanggal 31 Maret 1968 merupakan Kebaktian Minggu terakhir di Jl. Djohar 4 Surabaya, selanjutnya gedung ini dihibahkan kepada Lembaga Kesejahteraan Keluarga (LKK) Surabaya.

Pada tanggal 04 September 1966 dilakukan Peletakkan Batu Pertama untuk pembangunan gereja di Jl. Sulung Sekolahan 2 A Surabaya. Pada tanggal 04 April 1968 diadakan Kebaktian Peresmian gedung gereja baru di Jl. Sulung Sekolahan 2 A Surabaya, yang selanjutnya menggantikan kebaktian di Jl. Djohar 4 Surabaya.
Kebaktian Minggu yang pertama diadakan pada tanggal 07 April 1968 dengan 3 kali jam kebaktian: pk. 06.00, pk. 09.00 dan pk. 16.30.

Pada tahun 1967 GKI Surabaya ada di 5 daerah yang diberi nama sesuai dengan nama jalan, yaitu: GKI Ngagel, GKI Johar / Sulung, GKI Diponegoro, GKI Residen Sudirman, GKI Embong Malang. Mulai tanggal 03 April 1974 GKI di Surabaya dikelola secara mandiri oleh Majelis Jemaat Setempat yang masing-masing terdiri dari 5 GKI yaitu: GKI Diponegoro, GKI Argopuro (Emaus), GKI Ngagel, GKI Residen Sudirman, GKI Sulung. Saat ini, di samping 5 GKI di atas, GKI di Surabaya bertambah dengan: GKI Pregolan Bunder, GKI Jemursari, GKI Kutisari, GKI Lebak Jaya, GKI Darmo Satelit, GKI Darmo Permai, GKI Pondok Tjandra, GKI Sepanjang, GKI Medokan Ayu, GKI Citra Land, GKI Wiyung.

Pendeta pertama yang diteguhkan di GKI Sulung adalah Pdt. Petrus Prasetya yang sebelumnya melayani sebagai Pendeta di Gereja Kristus Tuhan, Malang. Kebaktian Peneguhan diadakan pada tanggal 15 September 1970 di GKI Jl. Residen Sudirman 16 Surabaya dan dilayani oleh Pendeta Konsulen, Pdt. Joyakim Atmarumeksa (Tan Kiem Tjoe).
Dilanjutkan dengan pelayanan Pendeta dan Pengerja saat ini:

  1. Pdt. Petrus Prasetya (alm)
  2. Pdt. Em. Nathanael Channing
  3. PTK. Em. Soewandi Tedjo
  4. Pdt. Em. Agustina Manik
  5. Pdt. Em. B. J. Siswanto
  6. Pdt. Em. Ruth R. Nuswantari
  7. Pdt. Hero Guntoro
  8. Pnt. Jessica V.E. Oematan
  9. Pnt. Indra Sandrawati Balang
  10. Pnt. Daniel Iskandar
  11. Pdt. Lukman Halim

Rencana Tuhan selalu indah dan tepat pada waktunya. Gudang di sebelah GKI Sulung, pada awalnya pemilik enggan untuk menjual, dan jemaat hanya bisa mendoakan terus bila Tuhan menghendaki kiranya dapat dimiliki oleh GKI Sulung. Melalui penantian yang cukup lama, namun pada waktu yang dikehendaki Tuhan, pada akhirnya pemilik bersedia menjual asalkan bisa mendapatkan toko di Jl. Kramat Gantung. Proses itu ditindak-lanjuti oleh Majelis Jemaat sehingga GKI Sulung mempunyai lahan tambahan di samping gedung gereja lama.

Selanjutnya jemaat bergandengan tangan untuk mengumpulkan dana pembangunan. Perlahan-lahan dana pembangunan mulai terkumpul dan setelah dinilai memadai, maka pada tanggal 12 Juli 2008 dilakukan peletakkan batu pertama untuk pembangunan tahap ke 1 yang merupakan ekstensi dari gedung gereja lama. Pembangunan tahap ke 1 selesai dan diresmikan tanggal 21 Mei 2009. Pada tahun berikutnya, tepatnya tanggal 20 Juni 2010, Kebaktian Umum dan Kebaktian lainnya dipindah sementara di gedung baru tersebut.

Gedung gereja lama dirobohkan untuk dibangun kembali dengan penambahan 3 lantai untuk memenuhi kebutuhan ruang Kebaktian Anak (Sekolah Minggu), ruang pembinaan, ruang rapat dan ruang tamu (guest house).
Dengan dukungan semua jemaat dan simpatisan melalui doa dan dana, akhirnya pembangunan tahap ke 2 gedung gereja baru seperti yang ada saat ini dapat diselesaikan dan diresmikan dalam Kebaktian Syukur tanggal 04 Desember 2011. Segala kemuliaan hanya bagi Allah.

Dilihat: 836