Harapan dalam Kerendahan

MATIUS 27 :11-26

Harapan dalam Kerendahan

Pdt. Agustina Manik

            Minggu ini kita memasuki minggu palmarum, yakni minggu dimana kita mengingat kembali bahwa Yesus memasuki Yerusalem dengan dielu-elukan dengan sebuah nyanyian Hosanam Hosana Hosana .  Minggu Palmarum berbeda dengan minggu sengsara, karena teriakan Hosana menunjukkan mereka mengakui Yesus sebagai Raja dan mengelu-elukanNYA, menghormatiNya.

            Namun tidak bisa dipungkiri, dalam minggu palmarum itu didalamnya ada suatu peristiwa yang bertolak belakang, yakni  masa kesengsaraan dimana umat diajak menghayati kamis putih, jumat agung, sabtu sunyi dan Paskah.  Disini kita melihat pandangan yang paradox dalam satu masa yakni Disanjung tinggi dan kesengsaraan, sehingga ada yang menyarankan untuk menghindari keparadoksan makna yakni Palmarum dan Kesengsaraan.  Bagi saya pribadi tidak perlu dipisahkan, dihindari dalam mengingat karya Tuhan Yesus, hidupNya memang sudah keparadoksan itu sendiri- DIA ALLAH dan hidup dalam kehinaan, bahkan paling hina diantara yang hina.  Yesus sadar akan konsekwensi ini, karenanya dalam Filipi

“yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diriNya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaannya sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” Filipi 2:6-8

 Kita pasti tidak akan bisa mengerti akan pemahaman ini ( keparadoksan /kontra :dimuliakan dan sengsara), sulit dimengerti tapi kita bisa merasakan ketika kita diperlakukan tidak adil, dihina dan dilecehkan, dituduhkan sesuatu yang kita tidak lakukan…..

Dalam kerendahanNYA dalam minggu palmarum inilah yang akan kita renungkan – kerendahan yang bermakna lain, kerendahan yang bernilai ( paradox dengan pandangan dunia)- kerendahan yang justru karena YESUS mau alami ini , kita berpengharapan dalam semua situasi dan kondisi ….

KerendahanNYA dalam teks kita hari ini adalah nampak

  1. Dalam berdialog /komunikasi

            Tentu dalam percakapan sehari-hari kita bisa melihat dalam percakapan, mana percakapan yang sejajar, percakapan yang up end down / berlevel, dimana satu menempatkan yang lain lebih rendah /lebih tinggi.  Tidak selalu seorang pimpinan menempatkan bawahannya lebih rendah, pimpinan yang tahu bahwa saling menghargai, kebersamaan bisa membentuk team work yang kuat,maka dia menghargai…

Kita mencatat ada beberapa dialog dalam teks kita Yesus dan Wali Negri; Imam-imam kepala dan tua-tua terhadap Yesus ; Pilatus dan Yesus; Pilatus dan orang banyak ; istri Pilatus dan Pilatus (pesan). 

Coba perhatikan :

ü  Dasar dialog adalah tuduhan (12,13), dengki (18) , hasutan (20), kekerasan /keharusan memenuhi keinginan emosi orang (23)

ü  Tidak heran Yesus setelah meresponi wali negri atas pertanyaan Engkaukah raja orang yahudi …Ia diam, IA TIDAK MEMBERI JAWAB APAPUN (12) , ditegaskan (14)  Ia tidak menjawab suatu katapun

 Dialog yang dibangun dalam teks ini jika didasarkan pada tuduhan, dengki, hasutan, kekerasan utk goal ketidaksukaan mereka sudah menunjukkan suatu dialog yang tidak setara, merendahkan, menghina bahkan menjatuhkan….inilah kerendahan yang kita lihat terjadi dalam diri YESUS !!

Komunikasi yang merendahkan !!

Dialog dihina, direndahkan, disepelekan……Yesus direndahkan..

Mungkin kita pernah alami hal yang sama dalam keluarga, pekerjaan, pelayanan…ingatlah Tuhan Yesus sudah alami dulu, ia compassion atas saudara dan saya …

2.Membiarkan “kebenaran” dikalahkan /dipermainkan

            Masih ingat peristiwa pengumpuluan koin untuk prita ? seorang ibu RT yang dituntun dari RS international , kemudian dia dihukum pengadilan Banten dan didenda 204 juta. Lalu naik banding …pada wakti itu pengumpulan koin  terjadi di masy, bukan sekedar koin tetapi menunjukkan mahalnya keadilan di bumi Indonesia, di ranah hukum, dll

 Kegelisahan ketidak adilan, perlawanan terhadap yang berkuasa, permainan materi untuk menekan yang lemah, dll  Peristiwa-peristiwa spt itu biasa terjadi di Indonesia bukan? Juga negara lain, khususnya yg tingkat korupsi tinggi..

Situasi itu dialami oleh Tuhan Yesus yang adalah TUHAN….ia diperlakukan tidak adil, sangat jelas !!

 Dalam injil  teks kita dicatat :

Yesus barabas terkenal kejahatannya tetapi ia tetap dipilih orang banyak untuk dibebaskan! (16)

Yesus apa indikasinya sehingga patut dihukum ? (19) istri Pilatus menasahati untuk tidak mencampuri perkara Yesus, orang benar itu (19) tidak ada kejahatan yang dilakukan (23), ayat 24 pilatus hanya memenuhi keinginan orang banyak , dia sendiri membasuh tangannya, usaha sia-sia, artiya Pilatus juga tahu Yesus tidak bersalah

Situasi Yesus yang “direndahkan” manusia dalam peradilan adalah situasi kesengsaraan yang luar biasa

Jika anda dan saya alami diperlakukan tidak adil, Yesus sudah alami dan dia tahu kondisi itu dengan tepat, Ia berbela rasa …

3. Hukuman yang ditujukan pada Yesus

“lalu ia membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan.”  (26)

Tentu kita sudah banyak tahu tentang situasi TY disalibkan …setimpalkah ? tadi dijelaskan bahwa tidak ada kesalahan tetapi mereka ngeyel…keras kepala, emosi …

Lebih dari itu SALIB adalah kejahatan pemberontak, kriminal , dan lambang kutukan ( yahudi Galatia 3:13-14). Proses kematian karena disalibkan adalah proses yang menyakitkan, penderitaan yang paling kejam…Hukuman Tuhan Yesus menempatkan dia pada kerendahan, kehinaan, ….

JADI kerendahan yang DIA alami , sempurna, tidak ada kerendahan dan kehinaan yang lebih dari apa yang DIA alami karena DIA adalah TUHAN.

 

 Jemaat yang dikasihi TUHAN kalau kita berhenti pada minggu sengsara, justru kita tidak memiliki harapan..

Tuhan Yesus memang direndahkan dari perkataan orang kepadanya, dari hukuman yang dijatuhkan, dari kebenaranNya yang dipermainkan…sangat rendah. Selama ini kita mempunyai anggapan direndahkan = kalah= tidak berpengharapan …Yesus seperti jati dirinya yang kontras, palmarum dan minggu sengsara yang paradox…IA membalikkan  nilai kerendahanNYA mempunyai nilai justru TINGGI, bernilai …ALLAH mau hadir bagi kita untuk menyelamatkan dunia ; KALAH ? tidak IA menang atas maut ; Tidak berpengharapan ? JUGA TIDAK karena justru kerendahannya adalah harapan terbesar kita, Ia rela direndahkan karena kasihNYA dan harapan yang IA berikan.

Yesus sudah mengalami penderitaan yang sempurna….IA mampu berbela rasa, hadir dan mendampingi kita dalam pergumulan terbesar hidup..IA memberi kemenangan dan harapan justru dalam kerandahanNya sebagai manusia

Amin