GEREJA DAN COVID 19 – CATATAN 2020

        

Masa Prapaskah 2020 diiringi dengan situasi dunia dan Indonesia sehubungan dengan covid-19.

Dunia kita heboh dengan covid-19, ribuan orang meninggal karena situasi ini … meninggal karena tidak peduli, meremehkan, tidak mengerti, dan lain-lain.

Bagaimana Sikap Gereja ? 

Prapaskah adalah mengingat adanya peristiwa besar mempersiapkan keselamatan dunia, melalui utusanNYA hadir dalam diri Yesus Kristus.  Kristus datang dengan berbagai konsekwensi pengorbanan untuk kehidupan manusia yang sesungguhnya, dengan kata lain inspirasi Kristus adalah menghidupkan, bukan mematikan . . .

Covid 19 adalah virus yang cepat menyebar, sehingga dalam waktu beberapa bulan ratusan negara mengalami penderitaan sebagai dampak dari virus ini, bahkan kematian manusia ribuan menjadi taruhan . . .

Gereja hadir dengan semangat prapaskah dimana Kritus rela berkorban untuk kehidupan, Gerejapun berani mengambil tindakan-tindakan sehubungan dengan core Gereja sebagai utusanNYA yang memberi kehidupan kepada sesama. Ketika Gereja mengambil keputusan untuk ibadah online ini adalah keputusan gereja sehubungan dengan tugas misinya, menyelematkan sesama … memperhambat penyebaran virus corona adalah sikap berpihak kepada kehidupan, bukan kematian. Bukankah disini hakehat kehadiran Gereja?

Gereja menyuarakan untuk melawan covid dengan menyediakan hand sanitizer disetiap lantai /pintu masuk atau keluar ibadah, menganjurkan menjaga jarak (bahkan sudah ada yang mulai atur tempat duduk di gereja), pakai masker, dll … Kog Gereja urusan amat ya? itulah Gereja, hidup bukan memperhatikan diri sendiri tapi menyuarakan kesehatan untuk kebaikkan sesama… bahkan kalau aksi puasa kita untuk hal ini, saya pribadi setuju sekali. Gereja hadir dirasakan kesaksian dan kasihnya … seperti Kristus waktu hadir di dunia.

Gereja online, ikuti anjuran pemerintah? ada ada aja, apa ngak kurang iman? kog takut ya …

Nah, pemikiran diatas juga tidak bisa dibenarkan. Kalau diuurut sikap inspirasi prapaskah maka tidak akan berpikir demikian. Lagipula pemerintah yang baik, memikirkan kehidupan masyarakat maka harus didukung Gereja (Roma 13 baca lagi deh … 🙂  )

Gereja itu bukan gedungnya, tapi orangnya …

Gereja itu hadir di Indonesia untuk menjadi berkat dalam kesaksian … kebersamaan Gereja dan pemerintah untuk memerangi virus covid 19 adalah kesaksian Gereja dalam berpartisipasi kepada kehidupan orang banyak, bukankah dalam liturgi kita diakhiri dengan pengutusan kedalam dunia? Itu artinya sama dengan tindakan gereja online dimana kita diutus menyelamatkan kehidupan sesama.

Gereja “dipaksa” menjadi Gereja yang diutus kepada dunia =, bukan menikmati spiritual pribadi /vertikal tetapi spiritual horizontal / sesama.

Gereja dalam kondisi sosial Covid 19 

Kita diajak menjadi gereja yang bermakna, berfungsi, bersaksi, … iman kita direnungkan lebih dalam, iman kita diajak “berpikir, bergerak, berbuat, bertindak” nyata untuk sesama …

Terimakasih kepada Tuhan atas semua situasi ini, apapun kami berterima kasih karena tahu ENGKAU hadir di setiap situasi.

Kau ajar kami untuk tanggap situasi dan berpikir ulang tentang iman dan kesaksian Gereja, diri kami ini …

Selamat beribadah Online Jemaat GKI Sulung – imanmu menjadi berarti ketika memberi kehidupan bagi sesama.

Salam kasih,

Pdt. Agustina Manik

Note: Gambar diatas adalah Gubernur Jatim yang mengumunkan Jatim dalam keadaan darurat bencana, menyedihkan saya dan hanya bisa berdoa …